Nabi SAW memberikan perumpamaan yang bagus terhadap pribadi Muslim
yang istimewa,
“Permisalan teman yang baik dan
teman yang buruk itu seperti penjual minyak wangi dan pandai besi. Duduk dengan
penjual minyak wangi bisa jadi ia akan memberimu minyak wangi, bisa jadi engkau
membeli darinya, dan bisa jadi engkau akan dapati darinya aroma wangi. Sementara
(duduk dengan) pandai besi, bisa jadi ia akan membakar pakaianmu, dan bisa jadi
engkau dapati darinya bau yang tidak sedap.”
(HR, Al-Bukhari dan Muslim)
Memang benar, bahwa maksud dari hadits diatas adalah tentang memilih
teman yang baik. Hadits diatas juga menunjukan keutamaan bergaul dengan teman
shalih dan orang yang memiliki akhlak mulia, sikap wara’, ilmu, dan adab. Sekaligus
juga larang bergaul dengan orang yang buruk dan orang yang memiliki sikap
tercela lainnya.
Mari kita sedikit ubah cara pandang kita, alangkah lebih indah jika
kita berusaha menjadi pribadi penyebar kebaikan yang diumpamakan dengan
wanginya aroma. Sehingga kita menjadi sebaik-baik orang dengan banyak manfaat
yang bisa kita sebarkan kepada orang lain. Karena hidup itu antara mewarnai
atau diwarnai. Yang paling utama adalah mewarnai lingkungan dengan warna
kebaikan. Hidup juga antara menerima dan memberi, dan yang utama adalah yang
paling banyak memberi manfaat kepada sesama.
“sebaik-baik orang adalah yang
paling bermanfaat bagi sesama.”
(HR Thabrani dan Baihaqi, al-Albani mengatakan, “hasan”)
Semoga kita mampu mewujudan diri sebagai pribadi harum yang menebar
wangi.
Bermanfaat!
ReplyDeletethanks, kunjungi artikel lainnya yaa :)
Deletekeren artikel nya
ReplyDeletethanks, kunjungi artikel lainnya yaa :)
DeleteKeren gan
ReplyDelete